Ku lihat awan kelabu menyelimuti hatimu
Semilir angin malam menggetarkan asamu
Ku hanya bisa melihat dirimu jauh diseberang sana
Duduk termangu dengan keputusasaanmu
Ku lihat burung-burung tak lagi bersahabat denganmu
Ku lihat juga rumput-rumput kecil menyingkir dari hadapmu,
Ketika kau mencoba berjalan di atasnya
Wajahmu memancarkan kesedihan begitu mendalam
Ada apa gerangan…
Semilir angin malam menggetarkan asamu
Ku hanya bisa melihat dirimu jauh diseberang sana
Duduk termangu dengan keputusasaanmu
Ku lihat burung-burung tak lagi bersahabat denganmu
Ku lihat juga rumput-rumput kecil menyingkir dari hadapmu,
Ketika kau mencoba berjalan di atasnya
Wajahmu memancarkan kesedihan begitu mendalam
Ada apa gerangan…
Ku dengar, sahabat kecilmu itu kini tak lagi dekat denganmu
Tak lagi mengajakmu bermain bersama, seperti dulu
Membuat semakin sakit hatimu
Tanpa sadar, kulihat air mata jatuh dari pelupuk matamu
Hei…, janganlah kamu bersedih
Janganlah kau anggap dirimu itu tak berguna
Sebab disini ada aku, yang selalu menginginkanmu
Yang selalu bersedia ada di saat kau tertawa maupun tersedu
Sudah, lepaskan saja apa yang menjadi bebanmu
Tak usah kau pedulikan apa yang orang lain bilang tentangmu
Datanglah kedalam peluk ini
Akan ku buat kau tertawa lagi, seperti dulu
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar