Selasa, 02 Oktober 2012

MEMANG... TAK LEBIH

Mengapa berakhir seperti ini
Yang tadinya...
Yang seharusnya...
Yang semestinya...

Akankah ada setitik cahaya...?
Untuk sekedar menerangkan apa yang sedang terjadi
Atau
Serajut benang merah...?
Untuk meluruskan kisah yang terlalu kusut ini

Mungkin mata ini terlampau buta
Dan
Telinga ini terlalu tuli
Untuk sekedar melihat dan mendengar
Kenyataan yang sebenarnya
Kenyataan yang sedari awal memang bukan berputar pada porosnya

Kenyataannya memang seperti ini
Dan mungkin memang hanya sampai disini saja

Kisah ini...
Kisah kita, memang ...tak lebih



Senin, 27 Agustus 2012

CANVAS


 Hidup ini bagaikan sebuah kanvas kosong.
        Yang akan terus kosong apabila kita tidak berani mencoba,
untuk menorehkan tinta kedalamnya. 

Dimulai ketika kita lahir ke dunia.
Mungkin kita belum mengerti betul diri kita pada saat itu.
Ada dimana?
Dan untuk apa?
Namun, dengan segala ketidakmengertian kita saat itu,
kita telah menorehkan 1 goresan pertama kita.
Dimana yang kita sebut,
Goresan permulaan hidup kita.

Semakin bertambahnya tahun,
Kita pun semakin paham.
Untuk apa kita disini.
Dan apa tujuan kita berada di dunia ini.
Setiap orang memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Kita menyebutnya sebuah Pilihan.
Apapun pilihan yang telah kita pilih,
kita yakin itulah yang terbaik bagi kita pada saat itu.
1 goresan bertambah.

Kadang seiring berjalannya waktu,
Hidup serasa mustahil untuk dijalani.
 Adanya penolakan,
Terhadap ketidaksempurnaan kepada diri kita.
Yang mungkin akan membuat kita frustasi.
1 goresan lagi bertambah.

Semakin dewasanya diri kita,
semakin kita mengerti bahwa ada suatu batasan yang tidak mungkin
untuk kita lewati.
Kita menyebutnya Perbedaan.
Perbedaan dapat membuat kita menjadi beragam.
Bahwa setiap individu dilahirkan berbeda,
itulah yang membuat kita begitu istimewa.
Namun, 
kadang perbedaan yang terlalu mencolok didalam diri kita 
disalahmengerti oleh orang-orang di sekitar kita.
Kita dijauhkan karena perbedaan itu sendiri.
Kadang kita bertanya dalam hati,
"Mengapa aku berbeda dari orang lain?"
"Mengapa karena perbedaanku ini aku dijauhi oleh mereka?"
Sehingga hati kita benar-benar tersakiti.
1 goresan pun bertambah lagi.
Kali ini lebih tebal dan dalam.

Disamping itu,
kita juga mengenal yang suatu perasaan aneh,
yang kadang-kadang sangat sulit untuk kita mengerti.
Namun,
seberapa sulit-dimengertinya hal itu.
 Hati kita akan selalu berdegup kencang, 
apabila kita terjun ke dalam perasaan itu sendiri.
Kita menyebut perasaan itu sebagai Cinta.
Meskipun membingungkan dan kadang menyakitkan,
tetapi akan selalu ada kenangan indah dalam setiap cinta 
yang kita terima dan berikan kepada orang lain.
1 goresan bertambah.
Berwarna dan lebih panjang.

Tanpa sadar,
dalam setiap goresan-goresan yang kita torehkan
ke dalam kanvas kosong tadi.
Pada akhirnya akan membawa kita pada 
 1 tujuan akhir dalam hidup kita.

Entah apa yang terlukis disana.
 Bagus atau tidaknya goresan yang telah kita torehkan.
Meskipun hasilnya abstrak.
Atau hanya coret-coretan saja. 
Atau hanya
tetap kanvas kosong yang tak ada isinya.
Itulah diri kita.

Semua tergantung kepada kita dalam mengambil sikap 
dalam setiap kesempatan yang telah tersedia di hadapan kita. 

 Ini kanvasku,
Kanvasmu seperti apa? :)


AMBIGU


Mengagumimu,
 itulah caraku
Keyakinan merupakan kekuatanku
Tak perlu kau mengajakku berbicara
Karena sudah cukup bagiku,
Hanya dengan mengamatimu dari sini

Perhatianmu padaku memang tidak nyata
Senyum manismu kuyakin bukan untukku
Namun, entah mengapa
Hati ini selalu siap untukmu

Aku bingung, apa perasaan ini benar?
Firasat yang selalu mengacu padamu,
Apakah itu nyata?

Kumenyumpahi diriku,
Karena tak mampu menyapamu
...


Minggu, 26 Agustus 2012

BALLOON

Hey, balloon...
Melihatmu melayang ringan diudara,
Membuat tubuh ini iri tak-karuan.
Rasa bebas itu.
Pekik keceriaan itu.

Sering aku terbuai dalam lamunanku.
Hanya untuk melihatmu bisa sebebas itu.
Rasanya tubuh ini ingin berlari mengejar.
Atau setidaknya memastikan kamu sampai diatas,
Dengan selamat.

Hey, balloon...
Tubuh ini terlalu berat untuk bisa sepertimu.
Melintasi cakrawala.
Membentangi samudra.
Merasakan indahnya dunia ini.




Sesaat, terlintas benak masa kecil terdahulu.
Kita berlari bersama.
Kita menerjang angin bersama.
Kita tertawa bersama.
Namun, akan selalu ada akhir yang kurang membahagiakan.
Saat,harus melepaskanmu sendiri dari tangan ini.

Tapi kini aku paham.
Bahwa impianmu adalah terbang menuju langit yang luas.
Melintasi cakrawala.
Membentangi samudra.
Merasakan indahnya dunia ini.

Hanya satu saja pesan diri ini.
Jangan lupakan kebersamaan yang pernah kamu alami saat masih di bumi.
Jangan lupakan tangan-tangan kecil yang pernah menggenggammu dengan erat.
Dan jangan bosan untuk menjadi pemanis bagi kami,
Orang dewasa yang membutuhkanmu untuk menenangkan tangan-tangan kecil kami selanjutnya.

Langit,
Seandainya semua sudah kembali seperti sediakala...
Tolong berikan penghormatan yang terbaik,
Untuk dia yang telah berjuang melintasi dunia ini dengan berani.
Dan memberikan kami banyak harapan tentang KEBEBASAN SEJATI...




Sabtu, 25 Agustus 2012

BUTUH... PERJALANAN PANJANG


Perjalanan takdir memang tak mungkin bisa
    'Tuk kita diubah
Namun sebuah perjalanan panjang-lah yang
    Dibutuhkan untuk menguak itu semua
Sebuah perjalanan abadi yang hanya bertumpu
   Pada satu pilihan diantara ribuan lainnya
Bermodalkan rasa percaya dan kesungguhan hati,
    teruskanlah perjalanan panjang ini

Kadang perasaan ragu muncul seiring dengan 
    Perasaan hati yang mengebu-gebu
Tak urung jua, putus asa datang menghiasi hari
    Mengisi setiap bagian dalam kehidupan
    Tak berperasaan

Jangan menyerah wahai pencari keabadian cinta,
   Yakinlah pada kekuatan dan firasat-firasat mu
Sosok itu pun pasti akan mendekat,
   Memeluk mu dengan erat dan membengkam mu,
   Dalam ikatan cinta yang tak pernah bisa dilepaskan
Jangan ragu hai, para pencari kekuatan cinta,
    Pejamkanlah mata mu
   Rasakanlah kehadirannya dalam benak mu… Dan,
 Tangkaplah ia
...


MUSIM PERUBAHAN


Terbang dengan angin parau
Melangkah dengan hati-hati di atas tanah retak
Fenomena indah, daun-daun berguguran
Lenyap satu per satu

Kemarau panjang ini masih meninggalkan luka
Masih meninggalkan pedih, amat lekat
Terikat erat membayangi ku dari kejauhan
Meskipun ku mencoba melenyapkannya, namun tetap saja…ada
Tak ada cara, menangis pun tidak
Apalagi tertawa…

Burung-burung senja telah kembali ke peraduannya
Masih membawa luka akibat kekeringan ini, pilu
Sungguh apa yang kurasakan ini,
Terus-menerus menghantui ku
Selalu menyinari langkah ku dengan siaga
Berjaga tiap siang dan malam hari

Tuhan pun bisu, seakan enggan berbicara
Aku pun bertanya dalam hati…
"Kapan-kah kemarau panjang ini akan berhenti?"
"Kapan pergantian musim selanjutnya, yang bisa membawa perubahan?"
Hanya aku yang tahu,
Namun aku tak dapat menjawabnya sekarang
Mungkin besok atau lusa
...


SEPERTI DULU


Ku lihat awan kelabu menyelimuti hatimu
Semilir angin malam menggetarkan asamu
Ku hanya bisa melihat dirimu jauh diseberang sana
Duduk termangu dengan keputusasaanmu
Ku lihat burung-burung tak lagi bersahabat denganmu
Ku lihat juga rumput-rumput kecil menyingkir dari hadapmu,
Ketika kau mencoba berjalan di atasnya
Wajahmu memancarkan kesedihan begitu mendalam
Ada apa gerangan…

Ku dengar, sahabat kecilmu itu kini tak lagi dekat denganmu
Tak lagi mengajakmu bermain bersama, seperti dulu
Membuat semakin sakit hatimu
Tanpa sadar, kulihat air mata jatuh dari pelupuk matamu

Hei…, janganlah kamu bersedih
Janganlah kau anggap dirimu itu tak berguna
Sebab disini ada aku, yang selalu menginginkanmu
Yang selalu bersedia ada di saat kau tertawa maupun tersedu
Sudah, lepaskan saja apa yang menjadi bebanmu
Tak usah kau pedulikan apa yang orang lain bilang tentangmu

Datanglah kedalam peluk ini
Akan ku buat kau tertawa lagi, seperti dulu

...